Sekitar 858 orang mati dunia lantaran MERS, yg pertama kali muncul dalam 2012 di Arab Saudi dan di negara lain pada Timur Tengah, Afrika, Asia, & Eropa.
Pada April 2014, orang Amerika pertama mendapat perawatan khusus pada tempat tinggalsakit karena MERS pada Indiana dan kasus lain dilaporkan jua terjadi pada Florida. Keduanya diketahui baru balikberdasarkan Arab Saudi.
Pada Mei 2015, insiden luar biasa MERS terjadi di Korea, yg adalah peristiwa luar biasa terbesar di luar Arab.
Gejala MERS akibat coronavirus merupakan demam, kesulitan bernapas, dan batuk. Penyakit menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi.
Namun, semua kasus MERS berkaitan menggunakan orang yg baru balikmenurut bepergian ke Semenanjung Arab. MERS mengakibatkan fatal dalam 30-40% pengidapnya.SARS
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) merupakan penyakit menular yg ditimbulkan sang SARS-CoV. Penyakit ini umumnya mengakibatkan pneumonia yg mengancam jiwa.
Virus itu awalnya timbul di Provinsi Guangdong di Tiongkok Selatan dalam November 2002, hingga akhirnya tiba di Hong Kong. SARS-CoV kemudian mulai menyebar dengan cepat ke semua global & menginfeksi orang di 37 negara.
Pada 2003, sebanyak 774 orang mati dunia lantaran insiden luar biasa SARS. Pada tahun 2015, tidak ada laporan lebih lanjut mengenai kasus SARS.
Gejala penyakit SARS berkembang pada saat seminggu & diawali dengan demam. Sama seperti flu, gejala yang dirasakan orang dengan penyakit SARS dampak coronavirus merupakan: Batuk kering Panas dingin Diare Sesak napas
Pneumonia, infeksi paru-paru parah, mungkin akan berkembang setelahnya. Pada termin lanjut, SARS mengakibatkan kegagalan pada paru-paru, hati, atau jantung.COVID-19 (Coronavirus disease 2019)
Pada akhir Desember 2019, World Health Organization (WHO) mengumumkan perkara pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui pada Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Pada 7 Januari, novel coronavirus diidentifikasi sebagai penyebab masalah tadi. Virus yang ketika itu dikenal menjadi 2019-nCoV ini belum pernah ditemukan sebelumnya pada insan.
Penelitian dalam Journal of Medical Virology menyebut bahwa kebanyakan orang yg terinfeksi virus corona baru ini terpapar daging hewan liar yg dijual di pasar kuliner bahari Huanan.
Pasar Huanan pula menjual fauna liar seperti kelelawar, ular, & trenggiling. Menurut penelitian tersebut, virus penyebab COVID-19 dari berdasarkan ular. Hal ini turut menjadi bukti bahwa konsumsi hewan liar sanggup meningkatkan risiko penularan penyakit baru.
WHO sendiri sudah menetapkan COVID-19 menjadi pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Meski begitu, Wuhan, kota pertama wabah penyakit ini, tidak lagi mencatat masalah baru per 19 Maret 2020.
Hal ini paradoksal dengan belahan global lain yang justru terus mencatatkan kenaikan perkara.
Apakah Anda berisiko terkena Covid-19? Cek gejalanya pada sini! Bagaimana penyebaran coronavirus?
Seperti yg sudah disebutkan, coronavirus adalah virus zoonosis. Artinya, virus ini menular dari hewan ke insan.
Penularan antar-insan juga mampu terjadi walau belum diteliti secara khusus. Seiring perkembangannya, virus ini dapat menular melalui beberapa cara.
Virus MERS-CoV penyebab penyakit MERS dapat menular melalui dua cara. Pertama, dari hewan ke manusia. Dalam hal ini, unta dipercaya sebagai sumber primer virus. Penyakit SARS diketahui dari menurut kelelawar & musang.
Penularan virus terjadi melalui droplet (percikan air liur), udara atau cairan yang keluar menurut sistem pernapasan melalui kontak dekat. Ada juga kemungkinan droplet virus corona penyebab SARS bertahan di udara & menular melalui perantara ini.
Namun, penularan melalui udara lebih generik terjadi di lingkungan rumah sakit. Serupa dengan SARS, COVID-19 awalnya diketahui bersumber dari fauna ular. Mereka yang awalnya terjangkit virus ini diketahui telah memakan fauna liar pada Pasar Huanan
Meski begitu, seiring perkembangannya, para ahli meyakini bahwa COVID-19 menular menurut orang ke orang melalui droplet & udara. Itu sebabnya, virus ini juga dianggap menjadi virus SARS tipe 2 (SARS-CoV-dua).
إرسال تعليق